Hari Berkabung Nasional untuk Hamzah Haz 

Kementerian Sekretariat Negara dalam rangka memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Dr. H. Hamzah Haz (Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9) yang telah wafat pada 24 Juli 2024 di Jakarta, mengimbau seluruh masyarakat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang. Pengibaran bendera setengah tiang dilakukan selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 25 Juli sampai dengan 27 Juli 2024. Pada kurun waktu tersebut juga dinyatakan sebagai Hari Berkabung Nasional. Pengibaran Bendera Setengah Tiang dan Hari Berkabung Nasional diatur dengan Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan serta Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2019.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui kanal media sosial Kemenag mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Penghormatan dan penghargaan kepada pahlawan dan tokoh-tokoh bangsa yang berjasa atau pernah berbakti kepada bangsa dan negara, suatu budi pekerti yang mulai luntur digerus perubahan zaman. Sikap baik tersebut saya kira perlu ditanamkan kembali di kalangan generasi muda, generasi millenial, sebagai unsur pendidikan karakter dan kepribadian bangsa.

Sekitar 3 tahun yang lalu saya menjenguk Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9 Hamzah Haz yang sedang dirawat di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Pak Hamzah Haz sangat well come dijenguk, meski tidak kenal sebelumnya. Saat itu tidak ada tamu lain yang berkunjung.

Sewaktu beliau mengemban tugas dan jabatan negara, seingat saya pernah satu atau dua kali mengikuti acara yang dihadiri beliau selaku Wakil Presiden, tetapi tidak ada interaksi secara personal. Setelah seseorang tidak lagi menduduki jabatan tinggi dan punya pengaruh kekuasaan, maka ketika itu hubungan kemanusiaan memiliki nilai hakiki yang berharga.

Hamzah Haz berpulang ke rahmatullah dalam usia 84 tahun. Dilahirkan di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940. Ia dikenal sebagai politisi negarawan yang santun dan meniti karier dimulai dari lingkup lokal sampai menjadi tokoh nasional.

Dalam perjalanan hidupnya, pernah menjadi Guru Sekolah Menengah Ketapang (1960-1962), wartawan surat kabar di Pontianak (1960-1961), Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak (1968-1971), Asisten Dosen di Universitas Tanjungpura (1968- 1971), serta Anggota DPRD Tingkat I Provinsi Kalimantan Barat (1968-1971) sebelum berkiprah di level nasional.

Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI hasil Pemilihan Umum 1971 dan duduk sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif beberapa periode mewakili Partai Nahdlatul Ulama (NU) dan seterusnya mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah fusi dalam kerangka penataan politik Orde Baru.

Sewaktu menjadi anggota DPR/MPR-RI, Hamzah Haz berkompeten mengawal politik anggaran berimbang masa Orde Baru dan menguasai strategi mitigasi krisis APBN. Ia layak dijuluki “sang penjaga APBN” yang sulit tergantikan di masa sekarang.

Kendati tidak terbilang sebagai anggota DPR-RI yang vokal, namun ia seorang politisi yang berpandangan kritis substantif, loyal dan teguh pendirian sebagai wakil rakyat. Menyangkut kebijakan keuangan negara dan APBN yang digelutinya, Hamzah Haz sering menyampaikan pemikirannya kepada publik sejak era 70 - 80-an melalui tulisan maupun dialog pembicaraan.

Hamzah Haz mengemban amanah partainya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2003 – 2008. Setelah reformasi, kiprah politik Hamzah Haz bergeser dari lembaga legislatif di Senayan ke lembaga eksekutif. Ia diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (1998-1999) di masa Presiden B.J. Habibie, menjabat Wakil Ketua DPR-RI (1999-2001), dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (1999) di masa Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Pengabdiannya kepada negara dan bangsa mencapai puncak sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2001-2004, mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden mulai pertengahan 2001 hingga 20 Oktober 2004. Dalam perkembangan ketatanegaraan Indonesia, Hamzah Haz merupakan Wakil Presiden “penutup” era pemilihan oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Proses demokrasi di awal reformasi telah memberi ruang dan kesempatan kepada seorang putra Indonesia asal Ketapang yang memiliki kapasitas dan kualitas di dunia politik bisa menjadi Wakil Presiden RI.

Saya teringat kegiatan nasional yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta yaitu Silaturahmi dan Rakornas II Badan dan Lembaga Amil Zakat Seluruh Indonesia tahun 2003. Kegiatan tersebut atas prakarsa Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf di bawah pimpinan Drs. H. Tulus dalam periode Menteri Agama Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar.

Dalam pembukaan Lokakarya Dakwah Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) di Jakarta tahun 2003, Wakil Presiden Hamzah Haz dalam kata sambutannya menegaskan bahwa kita patut bersyukur karena para Pendiri Republik ini (The Founding Fathers) telah mewariskan sebuah bangsa yang besar dan memiliki kepribadian yang kuat, yakni sebuah bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut ia mengungkapkan ketika kita membicarakan tentang pembangunan nasional, maka setidaknya ada 4 hal yang harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh masyarakat dan pemerintah, yaitu: Pertama, agama harus menjadi pilar pembangunan nasional, Kedua, peningkatan kualitas pendidikan sumber daya manusia Indonesia, Ketiga, selain bidang agama dan bidang pendidikan, peningkatan ekonomi rakyat juga merupakan pilar pembangunan yang tidak kalah pentingnya dan Keempat, modal nasional. Sebagai sebuah negara yang besar, harus diakui secara jujur, bahwa bangsa Indonesia belum memiliki kemandirian di dalam menentukan roda dan kebijakan perekonomian bangsa.

Dalam rangkaian peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI tahun 2021 melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Hamzah Haz mengatakan Indonesia harus menunjukkan identitasnya sebagai bangsa yang beragama sebagaimana tercantum dalam Pancasila. Bangsa Indonesia harus menunjukkan identitas bangsa, identitas sebagai bangsa yang beragama, ujarnya melalui video Pesan Pemimpin Bangsa. Ia mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk melekatkan Pancasila sebagai jati diri dan kepribadian bangsa sekaligus dasar negara. Pancasila itu luar biasa, merupakan kepribadian bangsa kita yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lainnya.

Menurut beliau, yang harus diperbaiki pada bangsa kita ialah kemiskinan, baik kemiskinan harta maupun kemiskinan moral. Pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan pendidikan menjadi mutlak untuk terus menerus ditumbuhkembangkan. Pendidikan harus diprioritaskan dan menjangkau seluruh rakyat. Pendidikan bukan hanya untuk yang kaya. Ia merasa prihatin dengan moral dan disiplin bangsa yang merosot.

Keseimbangan pembangunan materil dan mental spiritual/keagamaan agar kemajuan bangsa ini tidak mengalami kepincangan, selalu menjadi perhatiannya. Beliau mengutarakan, untuk memperbaiki moral, sebenarnya Indonesia memiliki landasannya berupa Pancasila. Utamanya, sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Jika semua umat beragama menjalankan syariat agamanya masing-masing, moral bangsa akan terbentuk dengan sendirinya. Ia mencontohkan bagi umat Islam, seharusnya melakukan shalat tepat waktu, nanti moral dengan sendirinya muncul.

Salah satu legacy Hamzah Haz sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, di antaranya ialah penanda-tanganan prasasti pembangunan Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Wakil Presiden RI, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, tanggal 4 Oktober 2004.

Semoga Allah Swt menerima seluruh amal ibadah dan pengabdian almarhum untuk bangsa, negara dan agama, mengampuni kesalahan dan kekurangannya serta menerima arwahnya di tempat terbaik di surga-Nya.

M. Fuad Nasar, mantan Sesditjen Bimas Islam. Saat ini Kepala Biro AUPK pada UIN Imam Bonjol Padang.

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)